
Granito Dukung Kegiatan Bedah Rumah untuk Mantan Guru dengan Solusi Aman Untuk Semua Kalangan
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota Bogor, secercah kebaikan muncul dari semangat lintas angkatan alumni SMA Regina Pacis. Mereka bergotong-royong melaksanakan proyek bedah rumah untuk mantan guru tercinta yang kini hidup dalam kondisi tidak layak huni. Dalam proyek mulia ini, Granito turut ambil bagian dengan menyumbangkan produk granite tile berkualitas tinggi dari seri Sanctuary Safetech, yang secara khusus dipasang pada ramp kursi roda untuk mempermudah akses penghuni rumah yang menggunakan alat bantu tersebut.
Inisiatif dari Hati: Ketika Rasa Hormat Menjadi Aksi Nyata
Kegiatan bedah rumah ini berawal dari kunjungan alumni SMA Regina Pacis ke rumah sang mantan guru. Rumah tersebut berada dalam kondisi memprihatinkan: atap bocor, plafon rusak, dinding kusam, dan lantai masih berupa semen polos.
“Awalnya itu kunjungan lintas angkatan. Kita lihat rumahnya itu bisa dibilang rutilahu, rumah tidak layak huni,” ujar Handy Gumilar, arsitek yang juga menjadi PIC teknis proyek ini.
Dari situlah muncul dorongan untuk bertindak. Alumni berbagai angkatan pun bersatu, menyumbangkan dana dan material, hingga akhirnya proyek berjalan layaknya proyek profesional — mulai dari desain arsitektur, time schedule, hingga perencanaan anggaran dan material.
Desain Inklusif: Solusi Arsitektural untuk Pengguna Kursi Roda
Salah satu tantangan utama proyek ini adalah desain rumah lama yang memiliki banyak perbedaan level lantai. Hal ini menyulitkan penghuni rumah yang menggunakan kursi roda.
“Kita putuskan beberapa titik dibuat ramp karena tidak semua bisa dibuat trap sempurna,” jelas Handy.
Ramp ini menjadi elemen penting dalam menciptakan hunian yang aman dan mudah diakses. Untuk menunjang kebutuhan ini, tim teknis memutuskan menggunakan Granito Sanctuary Safetech — produk granite tile yang terbukti aman, tidak licin bahkan saat dialiri air.
Granito Sanctuary Safetech: Bukan Sekadar Lantai, Tapi Solusi Keselamatan
Granito Sanctuary Safetech dipilih bukan tanpa alasan. Selain daya tahannya yang tinggi, tekstur permukaannya halus namun memberikan efek anti-slip maksimal, menjadikannya ideal untuk pengguna kursi roda.
“Begitu dicoba, kita semua setuju. Diuji pakai air dan tetap keset. Saya sendiri berdiri di atasnya, disiram air pakai selang, tetap aman,” ungkap Handy.
Kehadiran ramp dengan lapisan Granito ini sangat membantu saat pengguna kursi roda harus naik atau turun, karena permukaannya mampu menahan ban kursi roda agar tidak meluncur tiba-tiba, mengurangi risiko kecelakaan dalam rumah.
Dengan total waktu pengerjaan sekitar dua bulan, proyek bedah rumah ini berhasil memberikan transformasi besar pada rumah sang mantan guru. Tak hanya struktural, tapi juga secara fungsional dan emosional.
“Granito memberikan solusi yang bukan hanya estetis, tapi fungsional. Terutama bagi rumah dengan penghuni berkebutuhan khusus,” ujar Handy.
Kegiatan CSR seperti ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara profesional dan produsen material bangunan bisa menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat. Melalui sumbangsihnya, Granito tak hanya menyumbangkan produk, tapi juga mendukung inklusivitas dan keselamatan dalam hunian.
Granito Sanctuary Safetech adalah contoh nyata bahwa desain bukan hanya soal estetika, tapi juga fungsi dan empati terhadap kebutuhan pengguna.